Mengenal jamur konsumsi

Dalam kehidupan manusia, jamur mendatangkan keuntungan dan kerugian. Jamur merupakan tanaman yang tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesa untuk menghasilkan makanan sendiri. Jamur digolongkan menjadi tanaman heterotrofik yaitu tanaman yang kehidupannya tergantung pada organisme lain.
Untuk mengetahui lebih jauh jenis jamur konsumsi silahkan diunduh di sini

Manfaat jamur

1. Sebagai bahan makanan
2. Berkhasiat sebagai obat
3. Mengurangi kadar kolesterol
4. Melawan berbagai macam kanker, bakteri tuberkulosis, virus HIV dan parasit
5. Anti tumor
6. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
7. Penurun gula darah
8. Antioksidan
9. Memperlancar sirkulasi darah
10. Mencegah dan mengobati penyakit anemi
11. Menu diet untuk penderita penyakit diabetes dan hypertensi
12. Menurunkan panas

Untuk mengetahui jamur dapat dikonsumsi atau beracun adalah sebagai berikut

• Pada saat jamur dimasak, kedalam tempat dimasukkan barang terbuat dari logam perak. Bila logam berubah menjadi warna hitam, jamur mengandung racun
• Nasi berwarna putih dimasukan ke dalam masakan jamur. Bila jamur mengandung racun, nasi berubah warna menjadi kuning
• Getah jamur yang beracun dicampur dengan bawang putih, apabila jamur mengandung racun bawang putih akan berwarna kehitaman
• Sifat-sifat jamur beracun dapat dilihat dari penampakan luarnya yaitu warna mencolok dan kotor, cincin pada tangkai atau batangnya terlihat menyala pada malam hari

Senyawa racun yang terdapat pada jamur

1. Amatoksin yaitu racun jamur yang dapat mematikan karena merusak sel-sel hati dan ginjal
2. Kholin yaitu racun jamur yang sangat berbahaya dan mematikan
3. Gyromitrin yaitu racun yang menyerang sistem syaraf
4. Muskarin yaitu racun jamur yang menyebabkan pusing
5. Falin yaitu racun jamur yang menyebabkan pusing

Jenis-jenis konsumsi

• Jamur putih atau jamur kancing (Agaricus bisporus)
• Jamur kuping (Auricularia auricula)
• Jamur shiitake (Lentinula edodes)
• Jamur tiram (Pleurotus ostreatus)
• Jamur merang (Volvariella volvacea)

Sumber: Drh. Linda Hadju - Balai Pelatihan Pertanian Jambi