Hama Kedelai



Hama dan penyakit menjadi masalah penting dalam produksi kedelai. Sistem pengendalian sudah lama dianjurkan. Namun penyebarluasan informasi tentang inovasi PHT ini sangat minim dilakukan sehingga berdampak penurunan laju produksi kedelai. Faktor-faktor penyebab gagalnya pengendalian hama penyakit kedelai adalah lemah dalam identifikasi hama dan gejala serangan, tindakan pengendalian yang terlambat, aplikasi insektisida yang kurang tepat, dan belum cukup informasi bioekologi hama. Informasi tentang hama penyakit kedelai bisa diklik di sini

Pengelolaan tanaman terpadu (PTT) kedelai adalah suatu pendekatan inovatif dan dinamis dalam upaya peningkatan produksi dan pendapatan petani melalui perakitan komponen teknologi yang bersinergi antara yang satu dengan lainnya, diterapkan secara partisipatif oleh petani sehingga menjadi paket teknologi spesifik lokasi.


Prinsip utama penerapan PTT
  1. Terpadu sumber daya tanaman, tanah dan air dikelola dengan baik secara terpadu
  2. Sinergis pemanfaatan teknologi terbaik, memperhatikan keterkaitan antar komponen teknologi yang saling mendukung
  3. Spesifik lokasi memperhatikan kesesuaian teknologi dengan lingkungan fisik, sosial budaya dan ekonomi petani setempat
  4. Partisipatif petani berperan aktif memilih dan menguji teknologi yang sesuai dengan kondisi setempat dan meningkatkan kemampuan melalui proses pembelajaran di laboratorium lapangan.
Lemahnya pemanfaatan pengendalian hama tanaman kedelai
  1. Pestisida sebagai kebijakan pokok perlindungan tanaman dalam waktu lama
  2. Lemahnya penelitian dasar karena kuramgnya perhatian
  3. Pemasyarakatan yang terlambat
  4. Minimnya informasi dan terkesan ruwet dan rumit.

Ekosistem pemicu timbulnya hama pada tanaman kedelai
  • Kedelai ditanam pada musim kemarau
  • Cuaca panas mendorong populasi hama
  • Keragaman waktu tanam
  • Keragaman kondisi kesuburan tanah
  • Keragaman sistem pengendalian hama
  • Inang tersedia di sepanjang tahun

Hama pada tanaman kedelai antara lain
  1. Lalat bibit kacang (Ophiomya phaseoli)
  2. Kutu daun (Aphis glycine)
  3. Kutu kebul (Bemisia spp)
  4. Kutu daun tungau merah (Tetranychus bimaculatus)
  5. Ulat pemakan daun (Spodoptera litura)
  6. Ulat jengkal (Chrysodexis chalsites)
  7. Penggulung daun (Lamprosema indicata)
  8. Kumbang daun (Phaedonia inclusa)
  9. Penggerek polong (Helicoverpa armigera)
  10. Penggerek polong Etiella spp 
  11. Hama penghisap polong (Nezara viridula, Piezodorus spp, Riptortus linearis)
Prinsip operasional pengendalian hama tanaman
  1. Budidaya tanaman sehat
  2. Pelestarian dan pemberdayaan musuh alami
  3. Pemantauan ekosistem secara terpadu
  4. Petani sebagai ahli PHT 
Strategi peningkatan produksi kedelai
  1. Perbaikan harga
  2. Pemanfaatan lahan potensial (ekstensifikasi)
  3. Intensifikasi pertanaman
  4. Perbaikan proses produksi
  5. Komitmen semua pihak terkait
Sumber: BPTPH Banjarbaru

0 komentar:

Post a Comment